Senin, 21 April 2008

PROSES ULAT MENJADI KUPU - KUPU

Dari Ulat ke Kupu-Kupu


Seekor ulat sutera di kepompongnya yang terpintal dengan benang sutera.

Bila mempunyai 450-500 telur dan harus melindunginya dari ancaman lingkungan, apa yang akan dilakukan? Langkah terbijak adalah mengambil tindakan pencegahan supaya tidak terpencar berhamburan, umpamanya karena angin atau faktor lingkungan lainnya. Dengan menjadi hewan yang menelurkan kebanyakan telurnya pada satu waktu (450-500), ulat sutera menggunakan cara yang sangat cerdas untuk melindungi telur-telurnya: ulat sutera itu menyatukan telur-telur tersebut dengan zat kental (benang) yang dikeluarkannya untuk mencegah supaya telur-telur itu tidak terpencar ke sekitarnya.

Ulat-ulat yang memunculkan telur-telur mereka mula-mula mendapati cabang yang aman bagi mereka sendiri dan kemudian mengikatkannya dengan benang yang sama. Lalu, untuk mengembangbiakkan mereka sendiri, mereka mulai memintal kepompong dengan benang yang mereka keluarkan. Untuk melengkapi proses tersebut diperlukan waktu 3-4 hari bagi ulat yang baru membuka mata menatap kehidupan. Ulat itu membuat ribuan putaran dan menghasilkan benang.
Tindakan yang dilakukan oleh ulat sutera induk untuk melindungi telur-telurnya atau pun perilaku ulat mungil tanpa kesadaran, pendidikan, atau pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi.kemampuan si induk untuk menghasilkan benang yang dipakai untuk mengamankan telur-telurnya. Pengetahuan ulat yang baru lahir tentang lingkungan yang paling cocok bagi dirinya sendiri, pemintalan kepompongnya yang sesuai dengan hal ini, pelaksanaan metamorfosisnya, dan kehadirannya melalui metamorfosis yang tanpa masalah ini berada di luar pemahaman manusia. Karenanya, kita bisa mengatakan ala kadarnya bahwa setiap ulat lahir ke dunia dengan dibekali pengetahuan tentang apa yang harus dilakukannya, yang berarti bahwa semua hal ini 'diajarkan' sebelum ia lahir.


Mari kita jelaskan dengan sebuah contoh. jika melihat bayi yang baru lahir bisa berdiri selama beberapa jam setelah kelahirannya, mengumpulkan benda-benda yang ia butuhkan untuk membuat alas tidurnya (seperti selimut kapas, bantal, kasur), dan kemudian menyatukannya dengan rapi, membuat alas tidurnya dan berbaring di atasnya? Setelah anda pulih dari keterkejutan terhadap peristiwa ini, mungkin anda mengira bahwa bayi itu pasti diajari dengan cara yang luar biasa di rahim induknya untuk mengerjakan proses seperti itu.

Senin, 14 April 2008

SERANGGA

SERANGGA DAN LINGKUNGAN
TAUPIK HIDAYAT
PPPPTK PERTANIAN CIANJUR



Beratus-ratus spesies serangga telah dideskripsi (dikenal dalam ilmu pengetahuan), dan hal ini merupakan petunjuk bahwa serangga merupakan mahluk hidup yang mendominasi bumi. Diperkirakan, masih ada sekitar 10 juta spesies serangga yang belum dideskripsi. Peranan serangga sangat besar dalam menguraikan bahan-bahan tanaman dan binatang dalam rantai makanan ekosistem dan sebagai bahan makanan mahluk hidup lain. Serangga memiliki kemampuan luar biasa dalam beradaptasi dengan keadaan lingkungan yang ekstrem.
Walaupun ukuran badan serangga relatif kecil dibandingkan dengan vertebrata, kuantitasnya yang demikian besar menyebabkan serangga sangat berperan dalam keanekaragaman bentuk hidup dan dalam siklus energi dalam suatu habitat. Ukuran tubuh serangga bervariasi dari mikroskopis (seperti Thysanoptera, berbagai macam kutu dll.) sampai yang besar seperti walang kayu, kupu-kupu gajah dsb. Dalam suatu habitat di hutan hujan tropika diperkirakan, dengan hanya memperhitungkan serangga sosial (jenis-jenis semut, lebah dan rayap), peranannya dalam siklus energi adalah 4 kali peranan jenis-jenis vertebrata.

Satu-satunya ekosistem di mana serangga tidak lazim ditemukan adalah di samudera. Serangga juga memiliki keanekaragaman luar biasa dalam ukuran, bentuk dan perilaku. Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga di bumi ini diduga berkaitan erat dengan rangka luar (eksoskeleton) yang dimilikinya, yaitu kulitnya yang juga merangkap sebagai rangka penunjang tubuhnya, dan ukurannya yang relatif kecil serta kemampuan terbang sebagian besar jenis serangga.

Ukuran badannya yang relatif kecil menyebabkan kebutuhan makannya juga relatif sedikit dan lebih mudah memperoleh perlindungan terhadap serangan musuhnya. Serangga juga memiliki kemampuan bereproduksi lebih besar dalam waktu singkat, dan keragaman genetik yang lebih besar. Dengan kemampuannya untuk beradaptasi, menyebabkan banyak jenis serangga merupakan hama tanaman budidaya, yang mampu dengan cepat mengembangkan sifat resistensi terhadap insektisida.

Beberapa jenis serangga juga berguna bagi kehidupan manusia seperti lebah madu, ulat sutera, kutu lak, serangga penyerbuk, musuh alami hama atau serangga perusak tanaman, pemakan detritus dan sampah, dan bahkan sebagai makanan bagi mahluk lain, termasuk manusia. Tetapi sehari-hari kita mengenal serangga dari aspek merugikan kehidupan manusia karena banyak di antaranya menjadi hama perusak dan pemakan tanaman pertanian dan menjadi pembawa (vektor) bagi berbagai penyakit seperti malaria dan demam berdarah. Walaupun demikian sebenarnya serangga perusak hanya kurang dari 1 persen dari semua jenis serangga. Dengan mengenal serangga terutama biologi dan perilakunya maka diharapkan akan efisien manusia mengendalikan kehidupan serangga yang merugikan ini.

Keanekaragaman yang tinggi dalam sifat-sifat morfologi, fisiologi dan perilaku adaptasi dalam lingkungannya, dan demilkian banyaknya jenis serangga yang terdapat di muka bumi, menyebabkan banyak kajian ilmu pengetahuan, baik yang murni maupun terapan, menggunakan serangga sebagai model. Kajian dinamika populasi misalnya, bertumpu pada perkembangan populasi serangga. Demikian pula, pola, kajian ekologi, ekosistem dan habitat mengambil serangga sebagai model untuk mengembangkannya ke spesies-spesies lain dan dalam skala yang lebih besar.

BATIK

Batik saat ini dihadang kendala berat. Kendala itu adalah kesulitan memasarkan batik ke luar daerah asalnya.

Hingga kini para produsen batik sebagian besar masih mengandalkan penjualan di daerah sendiri. Padahal, usaha batik tidak hanya dikenal di dalam negeri saja, tetapi juga hingga ke luar negeri seperti Jepang, Brasil, dan beberapa negara Eropa.

Selain itu, usaha batik masih mengandalkan pasokan kain untuk pengerjaannya. Sampai saat ini belum ditemui produsen kain yang bisa memproduksi kain katun dan sutra dalam jumlah yang besar.

Daerah perajin batik sering dipakai sebagai ajang pertukaran pelajar. Mereka berasal dari Jepang, Spanyol, dan Brasil. .

Perajin Batik
Kalangan perajin batik kini kembali terancam gulung tikar menyusul menguatnya nilai tukar dolar terhadap mata uang rupiah.

.

Padahal, menurut dia, dengan adanya kenaikkan bahan baku maka secara tidak langsung margin keuntungan juga akan berkurang bahkan pedagang bisa merugi. Menurut dia, sebenarnya pedagang batik di Pekalongan sudah pernah merasakan kebangkrutan saat terjadinya krisis moneter, peristiwa bom Bali dan kebakaran pasar Tanah Abang Jakarta beberapa tahun lalu.

Seorang pengusaha batik,Arif Wicaksono, menambahkan, saat ini pengusaha mulai kesulitan untuk mendapatkan bahan baku batik dan lebih memilih menurunkan produksinya hingga 20 persen atau semampunya.

Ia berharap, pemerintah agar kondisi ekonomi seperti saat ini kembali normal sehingga tidak menimbulkan keresahan terhadap para pengusaha atau pelaku ekonomi.

“Kami saat ini hanya bergantung pada pemerintah agar bisa menstabilkan lagi kondisi ekonomi bangsa Indonesai,” ujarnya.

SUTERA ALAM

Persuteraan alam merupakan kegiatan agroindustri yang dimulai dari penanaman murbai, pembibitan dan pemeliharaan ulat sutera (bombyx mori. L), permintalan benang, penenunan kain, sampai pada pemasaran kain sutera. Usaha ini termasuk pada usaha industri rumahtangga yang relatif mudah dikerjakan, berteknologi sederhana, bersifat padat karya, cepat menghasilkan dan bernilai ekonomis tinggi.
Tanaman murbei yaitu daunnya merupakan pakan ulat sutera. Kondisinya pada berbagai tempat belum optimal sehingga perlu peningkatan dalam pemeliharannya. Akibat belum optimalnya pengelolaan usaha, belum menunjukan hasil yang maksimal. Produksi kokon tidak sebanding dengan potensi luas areal tanaman murbei. Pola usaha tani persuteraan saat ini adalah sistem kemitraan. Pola ini cukup menguntungkan petani, karena adanya jaminan pasar atas kokon yang dihasilkan.

A. PROSPEK PASAR
Usaha persuteraan alam berorientasi pasar ekspor. Negara pengimpor ulat sutera terbesar selama ini adalah negara-negara Eropa dan Amerika. Pesaing terbesar selama ini adalah Cina.
Komoditas ulat sutera hanya dapat dikembangkan di negara-negara tropis, keadaan ini merupakan peluang bagi Indonesia khususnya petani di jawa barat yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif untuk mengembangkan komoditas tersebut sebagai komoditas unggulan.
Perkembangan ulat sutera alam pada tahun-tahun terakhir ini menunjukan prospek yang cukup baik. Paling tidak tergambarkan dari jumlah produksi raw silk dunia yang terus menurun selama enam tahun terakhir.
Beberapa analisis menyatakan bahwa sutera alam mempunyai prospek yang baik, dan diperkirakan permintaan sutera akan meningkat antara 2 – 3 % per tahun (ISA) sementara FAO meramalkan lebih besar hingga 5%, sementara peningkatan permintaan di Indonesia sendiri diperkirakan mencapai 12,24%.
Luas lahan aktual persuteraan alam yang telah berproduksi pada tahun 1997/1998 di Indonesia tercatat kurang lebih 400 hektar, terdiri dari usaha tani persuteraan alam intensif dan yang masih dalam masa pertumbuhan seluas 200 hektar.
Melihat gambaran tersebut di atas, jelas terlihat prospek persuteraan alam cukup cerah.Hal ini berkaitan dengan masih tingginya permintaan di dalam negeri maupun pasar dunia, dibandingkan dengan produksinya.

B. DUKUNGAN SUMBER DAYA LOKAL
Dukungan sumberdaya lokal persuteraan ini meliputi 3 hal yaitu kebijakan pemerintah, sumberdaya manusia dan sumberdaya lahan. Usaha persuteraan alam selain didukung penuh pemerintah daerah, juga mendapat bantuan dana kredit. Semenetara itu mengingat sifat kegiatan persuteraan alam yang dapat dilakukan oleh laki-laki maupun wanita, jumlah dan kualitas petani menjadi modal dasar bagi tmbuh dan berkembangnya persuteraan alam ini.
Beberapa daerah yang masih layak untuk pengembangan usaha tani persuteraan alam di jawa barat diantaranya kabupaten cianjur Penggunaan teknologi standar persuteraan alam di tingkat petani belum merata. Petani persuteraan alam masih bervariasi sehingga produksi kokon belum optimal.

C. PELUANG DAN KELAYAKAN INVESTASI
Peluang investasi yang mungkin dilakukan dalam persuteraan alam ini harus satu paket dimulai dengan pembukaan lahan untuk tanaman murbai sampai pada proses pemintalan atau penenunan yang dalam tahapan selanjutnya akan mendorong industri garmen.